Rabu, 12 Maret 2008

Mar 11, 2008 at 11:32 PM
Pemilu 2009 Diprediksi Jadi Pemilu Tersengit
Image
Syarief Hidayatulloh
Jakarta
, PPPI -- Pemilihan umum pada April 2009, yang akan memilih anggota legislatif, diperkirakan akan menjadi pemilu yang sengit. Sebab, pertarungan tak hanya akan terjadi di antara partai peserta pemilu, tetapi juga interpartai atau antaranggota partai politik tertentu untuk merebut kursi parlemen.
Demikian diungkapkan Ketua DPP PPPI Bidang Informasi dan Komonikasi (Infokom), Syarief Hidayatulloh saat memberikan keterangan pers pada wartawan di kantor pusat DPP Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia. Pria yang dikenal sudah malang melintang di dunia pergerakan, kini telah menjatuhkan pilihannya di Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia yang dikomandoi Daniel Hutapea selaku ketua umum.
”Karena bilangan pembagi suara diturunkan dari 100 persen menjadi 30 persen, maka itu akan memudahkan setiap calon anggota DPR merebutkan kursi. Kalau dalam Pemilu 2004, hanya dua orang dari sekian ribu calon anggota DPR, yang mencapai angka 100 persen, yaitu salah satunya Hidayat Nur Wahid (Ketua MPR),” ujar Syarief.
”Pertarungan ini akan meningkatkan gairah para pengurus di internal partai masing-masing. PPPI kini sudah siap dengan bentuk peraturan yang di buat oleh pemerintahah,” kata pria berkumis tebal yang mirip dengan Jubir Kepresidenan Susilo Bambang Yudoyono ini dengan senyum yang khas.
Menurutnya untuk memenuhi kuota 30 anggota DPR perempuan, setiap partai akan menyusun seorang calon anggota DPR perempuan diselingi dengan dua calon anggota DPR pria di setiap urutan calon anggota DPR dalam pemilu.
”Ini, artinya, setiap tiga orang calon anggota harus berjuang dulu bersama-sama untuk melawan tiga calon partai lainnya. Setelah mereka menang, ketiganya juga harus bertarung untuk merebut suara terbanyak untuk menjadi nomor jadi. Kalau hanya menang satu kursi dari tiga calon, belum tentu dia akan menjadi nomor satu,” katanya.
Syarief menegaskan, ini akan membuat kampanye antarpartai dan kampanye interpartai. ”Jadi, menurut saya, ini akan menjadi pemilu yang lebih sengit di pemilu yang akan datang ini,” cetusnya. (CUK)

Minggu, 09 Maret 2008

GONJANG GANJING PEMILU 2009

Pemilihan umum pada April 2009, yang akan memilih anggota legislatif, diperkirakan akan menjadi pemilu yang sengit. Sebab, pertarungan tak hanya akan terjadi di antara partai peserta pemilu, tetapi juga interpartai atau antaranggota partai politik tertentu untuk merebut kursi parlemen.
Demikian diungkapkan Syarief Hidayatulloh saat memberikan keterangan pers pada wartawan di kantor pusat DPP Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia .pria yang di kenal lelah yang sudah malang melintang di dunia , kini dia telah menjatuhkan pilihannya di partai pengusaha dan pekerja indonesia dengan Dikomandoy Daniel Hutapea selaku ketua umum.syarief Ynag di percaya menjabat sebagai ketua DPP Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia membidangi (Infokom) Informasi dan Komonikasi,pria yang berkumis tebal ini mirip dengan Jubir Kepresidenan Susilo Bambang Yudoyono ini dengan senyum yang khas.
”Karena bilangan pembagi suara diturunkan dari 100 persen menjadi 30 persen, maka itu akan memudahkan setiap calon anggota DPR merebutkan kursi. Kalau dalam Pemilu 2004, hanya dua orang dari sekian ribu calon anggota DPR, yang mencapai angka 100 persen, yaitu salah satunya Hidayat Nur Wahid (Ketua MPR),” ujar syarief.pertarungan ini akan membuat gairah para pengurus di internal partai masing masing.menurutnya PPP i kini sudah siap dengan bentuk peraturan yang di buat oleh pemerintahah.katanya.
menurutnya untuk memenuhi kuota 30 anggota DPR perempuan, setiap partai akan menyusun seorang calon anggota DPR perempuan diselingi dengan dua calon anggota DPR pria di setiap urutan calon anggota DPR dalam pemilu.
”Ini, artinya, setiap tiga orang calon anggota harus berjuang dulu bersama-sama untuk melawan tiga calon partai lainnya. Setelah mereka menang, ketiganya juga harus bertarung untuk merebut suara terbanyak untuk menjadi nomor jadi. Kalau hanya menang satu kursi dari tiga calon, belum tentu dia akan menjadi nomor satu katanya.
Syarief menegaskan, ”Ini akan membuat kampanye antarpartai dan kampanye interpartai. Jadi, menurut saya, ini akan menjadi pemilu yang lebih sengit di pemilu yang akan datang ini,” (CUK).

Minggu, 02 Maret 2008

Berkas 28 Parpol Sudah DiLengkapi, Besok Diumumkan

JAKARTA - Hari ini adalah hari terakhir pelengkapan berkas administrasi bagi partai politik baru, dan juga bagi partai yang tidak lolos electoral treshold pada pemilu lalu. Hingga kini, baru 28 partai yang sudah melengkapi.

Informasi yang diperoleh okezone dari Direktur Tata Negara Ditjen Administrasi Hukum Umum (AHU), Aidir Amin Daud, di kantor Depkum HAM, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Rabu (27/2/2008).

Hingga pukul 20.00 WIB, baru 28 partai politik (parpol) yang sudah melengkapi berkas-berkas. Jumlah tersebut dari total 114 partai politik yang terdaf . Sedangkan yang mengundurkan diri, sudah ada empat partai.

Memasuki saat-saat terakhir ini, Depkum HAM tidak akan memperpanjang masa pendaftaran perlengkapan berkas-berkas. "Tidak mungkin lagi diundur. Nanti jam 12 malam kita akan tutup. Untuk daftar nama parpol yang sudah menyerahkan dokuman, akan diumumkan besok jam 13.00 WIB," ungkap Aidir.

Berikut daftar 28 parpol yang sudah melengkapi berkas-berkas:

1. Partai Hanura
2. Partai Buruh
3. PNI Masa Marhaen
4. Partai Garuda
5. Partai Demokrasi Indonesia
6. Partai Parade Nusantara
7. PNI Bersatu (sebelumnya PNI Marhaen)
8. Partai Republikku
9. Partai Demokrasi Pembaruan
10. Partai Demokrasi Indonesia 1973
11. Partai Peduli Rakyat Nasional
12. Partai Keadilan Persatuan
13. Partai Matahari Bangsa
14. Partai Kebangkitan Nasional Ulama
15. Partai Karya Pembangunan Bangsa
16. Partai Kongres
17. Partai PNI Pancasila
18. Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia
19. Partai Gerakan Indonesia Raya
20. Partai Demokrasi Kebangsaan
21. Partai Barisan Kebangsaan Indonesia
22. Partai Karya Perjuangan
23. Partai Peduli Daerah
24. Partai Pembaruan Bangsa
25. Partai Bela Negara
26.
Partai Bintang Bulan
27. Partai Patriot
28. Partai Demokrat Sejahtera
(ism)